Ajaran Samin yang berasal dari seorang laki-laki bernama Samin Surosentiko bertahan hingga masa kini.
Dahulu Samin mempelopori penolakan membayar pajak kepada kolonial. Semangatnya itu diikuti oleh masyarakat lain hingga pengikutnya bertambah banyak.
Penganut ajaran Samin atau Masyarakat Sedulur Sikep pada 2016 lalu juga melakukan perlawanan terhadap berdirinya pabrik semen di Pegunungan Kendeng.
Hal itu bisa dilihat dari video garapan Watchdoc Image berjudul "SEDULUR SIKEP" yang tayang pada 21 Agustus 2016.
Ada beberapa ajaran yang dilakukan oleh Sedulur Sikep, berikut ini ajarannya:
Menolak pendidikan formal bagi anaknya
Masyarakat Sedulur Sikep tidak menyekolahkan anaknya di pendidikan dan formal. Mereka mendidik dan mengajari anaknya secara mandiri di rumah.
Mereka juga diajarkan cara membaca dan menulis. Sama seperti pendidikan formal seperti pada umumnya.
Melarang berdagang
Tidak hanya sekolah formal saja. Masyarakat penganut Samin juga melarang untuk berdagang. Mereka bekerja dengan pekerjaan yang lain.
Hidup dari pertanian
Sedulur Sikep hidup dari lahan pertanian. Mereka menanam komoditi pertanian kemudian mengolahnya menjadi kebutuhan pangan.
Sisa-sisa hasil pertanian, misalnya jerami digunakan untuk pakan ternak sapi. Kotorannya digunakan untuk pupuk pertanian dan bahan baku biogas rumah tangga.
0 Komentar