Akhir-akhir saya melakukan pekerjaan di luar kebiasaan, yakni menjalankan survei di lapangan terkait masalah sosial politik.
Saya dulu memang pernah melakukan pekerjaan ini, tapi itu sudah 3 tahun lalu. Waktu yang sudah sangat lama.
Menjadi tenaga survei di lapangan tergolong melelahkan. Tenaga dan pikiran terkuras secara bersamaan.
Ibaratnya kita menjadi seorang sales dan kurir dalam waktu bebarengan.
Mulut dibuat terus menganga menanyakan kuisioner yang di bawa kepada responden. Tubuh juga menumpamg sepeda motor untuk terus dipacu berkeliling mencari target yang akan disurvei.
Panas terik matahari harus dilawan hanya untuk bertemu responden yang rumah terkadang terpencil. Parahnya lagi, sinyal di tempat tersebut tergolong buruk.
Dengan melakukan pekerjaan survei, saya menjadi terbayang betapa beratnya menjadi seorang sales dan kurir.
Memang, benar kata kebanyakan orang bahwa setiap pekerjaan pasti ada resikonya. Sekalipun itu pekerjaan yang ringan.
Dalam memandang berat atau ringannya pekerjaan, salah satu aspek yang bisa dinilai memang seberapa banyak tenaga dan pikiran yang terkuras.
Namun, ada yang lebih penting dari itu, yakni seberapa senang kita melakukan pekerjaan tersebut.
Semakin senang kita melakukannya, maka lelah pun bakal dianggap sebagai hal yang biasa.
Begitu pun sebaliknya, pekerjaan ringan bakal dianggap berat saat tidak dilandasi perasaan senang.
0 Komentar