Sehabis melakukan pekerjaan selama seharian di kota santri, saya memutuskan untuk pergi ke pusat kota daerah tersebut. Hitung-hitung sambil mencari makan malam.
Perhatian pertama saya tertuju di Kecamatan Diwek. Di mana banyak sekali pondok di samping kanan kiri jalan raya.
Terus mengendari sepeda motor ke arah utara akhirnya sampailah di daerah pusat pemerintahan Jombang. Itu ditandai dengan terlihatnya Stasiun Jombang di sisi kiri saya.
Perjalanan saya teruskan ke arah utara. Saya mengemudikan kendaraan bermotor tidak terlalu kencang. Soalnya baru pertama kali melewati jalan tersebut. Takutnya nyasar atau melanggar rambu-rambu lalu lintas.
Selepas melewati bangunan stasiun di sisi kiri, bangunan-banguna penting di Jombang sili berganti terlihat oleh mata. Mulai bangunan pemerintahan samapi bangunan usaha dari masyarakat.
Alun-alun, rumah sakit daerah, tempat peribadahan, lembaga permasyarakatan, bank daerah, Kantor Pemkab, Kantor DPRD, Kantor Kodim, sampai Kantor Polres ada di Jalan Wahid Hasyim.
Namun yang membikin saya selalu bukan pada bangunannya. Melainkan terkait penataan yang dilakukan oleh pemerintah setempat. Unsur keindahan tempat benar-benar diperhatikan.
Sepanjang jalan saya tidak menemukan pedagang kaki lima yang menjual barangnya di trotoar. Ataupun pedagang yang nekat berjualan di bahu jalan.
Jalan Wahid Hasyim juga ramah terhadap pesepeda. Disediakan jalur khsusus bagi pesepeda. Dengan warna jalan yang telah dicat terang.
Pemandangan indah di Jalan Wahid Hasyim ditutup dengan pemandangan indah di Monumen Ringin Contong. Monumen yang di sekitarnya dipenuhi pedagang dan anak muda yang nongkrong.
0 Komentar