Blitar harus berani beda dengan daerah lain. Harus punya keunikan sendiri. Tidak perlu memgikuti kegiatan yang sudah menjadi identitas dari daerah lain.
Contoh bahwa Blitar masih mengikuti daerah lain adalah kegiatan Blitar Tempoe Doeloe (BTS). Acara itu mengadopsi acara Malang Tempoe Doeloe. Tentunya eksposur yang tercipta tidak bakal sebesar yang ada di Malang.
Di tahun ini, Blitar juga mencoba mengadopsi acara dari daerah lain, yakni Blitar Ethnic National Carnival (BEN Carnival).
BEN Carnival secara konsep meniru acara dari Jember Fashion Carnival. Acara yang ada di Jember itu sudah ada sejak tahun 2003.
Tentunya saat Bumi Bung Karno ingin mengadopsi dari Jember, maka sekali lagi eksposurnya tidak akan sebesar yang ada di Jember yang notabene lebih dahulu.
Pemerintah daerah harus berani membuat inovasi yang menjadi identitas daerah bukan malah mengadopsi dari daerah lain.
Inovasi yang dibuat pun juga harus mengena bagi masyarakat luas. Bukan hanya masyarakat Blitar saja, melainkan harua berskala nasional.
Identitas Koi, Bung Karno, Penataran, dan Blimbing harus terus diangkat oleh Blitar agar semakin besar lagi eksposurnya.
0 Komentar