Berarti saya belajar sejarah ibaratnya menyelami lautan. Seorang penyelam punya kegemarannya masing-masing.
Ada penyelam yang hanya menyisir permukaan, ada pula yang sampai melihat ke dalam.
Bagi penyelam yang hanya di permukaan tidak banyak yang dilihatnya. Mungkin hanya ikan-ikan tertentu, ataupun hanya perahu nelayan.
Sedangkan bagi yang menyelam sampai ke dalam, di dasar laut, mereka akan melihat terumbu karang yang indah, ikan-ikan yang cantik untuk dipandang.
Belajar sejarah juga seperti itu. Semakin banyak literatur yang dibaca semakin banyak pula pengetahuan yang didapat.
Sudut pandang yang diperoleh tidak hanya berasal dari satu sisi, melainkan dari banyak sisi.
Sejarah masa lalu yang didapat juga tidak kalah banyaknya. Itu kalau kita mau menyelami secara lebih.
Memang yang terungkap di permukaan sering kali hanya kulitnya, sedangkan isinya masih harus digali lebih dalam lagi.
Ini memang menjadi pekerjaan rumah bersama, bagaimana menjadikan sejarah sesuatu yang menarik.
Dengan demikian anak-anak sekolah bisa mempelajarinya dengan gampang.
0 Komentar