Apresiasi Pengguna Popok Kain

Apresiasi Pengguna Popok Bekas
unsplash/muhammadmaruff_
Popok kain atau cloth diaper (clodi) untuk anak kecil semakin menjadi buruan. Bukan tanpa alasan barang ini dicari masyarakat, yang mempunyai balita.

Meskipun saat ini pengguna popok sekali pakai masih besar, dibandingkan clodi. Akan tetapi semakin banyaknya masyarakat yang mulai beralih ini bisa menjadi efek positif. Terutama bagi lingkungan.

Sebelumnya, kita harap-harap cemas saat mengacu pada survei Ecological Observation and Wetland Conversation (Ecoton). Pihaknya menemukan sampah popok tersebar di 37 kota.

Sampah popok terbanyak ditemukan di Sungai Brantas, Jawa Timur. Berdasarkan riset Ecoton, di sungai itu, sampah popok presentasenya 37 persen, 43 persen sampah plastik, dan sisanya sampah organik.

Mereka memperkirakan setidaknya ada sejuta pupuk yang dibuang ke Sungai Brantas tiap hari. Masalah utamanya sampah popok sekali pakai tidak terkelola dengan baik.

Berdasarkan tulisan di Koran Tempo, 5 Juni 2022, sesuai dengan UU pengelolaan sampah popok semestinya melibatkan produsen. Salah satunya dengan menyediakan tempat sampah khusus popok. Sebab, 50-60 persen popok merupakan plastik atau bahan yang sulit diurai.

Popok sekali pakai sendiri, mengandung mikroplastik yang sangat berbahaya apabila masuk ke dalam tubuh manusia melalui rantai makanan. Apalagi, celakanya popok banyak ditemukan di sungai dan dimakan ikan.

Oleh karenanya solusi yang tepat untuk menyikapi permasalahan itu dengan cara penggunaan popok kain atau clodi.

Posting Komentar

0 Komentar