Mendengar Pilihan Rakyat Berbicara

Mendengar Pilihan Rakyat Berbicara
Menjadi rakyat yang ada di bawah tak henti-hentinya harus sering mendengarkan. Membuka telinga lebar lebar untuk memperhatikan apa yang dikatakan oleh pilihan rakyat.

Mereka menyampaikan rumusan-rumusan yang dirasa berpihak kepada masyarakat. Sehingga keinginan untuk menyejahterakan masyarakat bisa tercapai. Hal itu selalu digaungkan berulang kali di mana pun tempatnya.

Sebagai rakyat kecil yang tidak punya kuasa. Tidak ada pilihan lain selain mendengarkan. Bahkan tidak sedikit pula yang bisa melihat saja sudah sangat beruntung. Namanya saja orang penting.

Tidak jarang saat mendengarkan pilihan rakyat berbicara, ada perasaan untuk menyangga ataupun menambahkan topik pembahasan. Semua terhalang oleh satu pertanyaan mendasar: kamu siapa?

Mungkin saya termasuk orang yang beruntung dibandingkan yang lain, untuk saat ini. Kemungkinan saya bertemu orang yang dipilih oleh rakyat itu lebih besar. Ada satu alasan yang melatarbelakanginya, yakni menjadi jurnalis.

Dengan menjadi jurnalis akses ke mana pun tempatnya lebih mudah. Tanpa terhalang oleh sekat yang seringkali menyulitkan. Meskipun menjadi jurnalis tidak melulu bakal mudah menemui dapat publik.

Maka tidak jarang saat ada beberapa orang yang ingin berbicara mereka melakukan berbagai hal. Biasanya yang umum dilakukan ialah melalui aksi unjuk rasa. Harapannya mereka bisa didengar oleh penguasa.

Ada pula yang melayangkan surat audiensi untuk mendiskusikan permasalahan di suatu daerah. Sama, tujuannya agar apa yang mereka obrol kan bisa didengarkan oleh pejabat publik.

Kalau sudah seperti itu, bagaimana menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada pejabat sebaik mungkin. Terlebih kalau sudah melalui kajian menadalam.

Dengan demikian, apa yang disampaikan benar-benar mengena dan bisa berdampak baik pada kehidupan bermasyarakat.



Posting Komentar

0 Komentar