Aksi demo biasanya dianggap peristiwa yang mengerikan. Namun sepertinya istilah tersebut harus dipikirkan terlebih dahulu untuk sementara.
Karena demo saat ini seringkali dibarengi dengan aksi lelucon. Yang tentunya dilakukan oleh peserta yang mengikuti aksi demo tersebut.
Pastinya kawan-kawan juga tahu spanduk-spanduk yang dibentangkan oleh massa saat berdemonstrasi. Tidak jarang spanduk itu berisikan kalimat lelucon daripada kalimat tuntutan.
Hal itu tentu berimbas terhadap demo itu sendiri. Demo yang menjadi ajang penyaluran aspirasi berubah menjadi ajang Stand up Comedy.
Kalau tidak gitu, kita juga bakal disuguhkan dengan video-video yang membuat kita tertawa terbahak-bahak. Imbasnya tentu pada isu yang sedang beredar.
Video lucu tersebut bisa mengalahkan isi tuntutan yang dipublikasikan di sosial media. Akhirnya isu yang seharusnya diangkat itu menjadi tertutupi.
Peristiwa seperti ini tidak terjadi satu atau dua kali, tetapi sudah berkali-kali terjadi. Andaikan kebiasaan ini tidak diubah. Nampaknyaa kita harus menerima. Bahwa tetesan darah yang sudah dikorbankan pahlawan sia-sia.
0 Komentar