Hari jadi bisa dirayakan oleh individu maupun suatu kelompok.
Hari tersebut akan begitu bermakna tatkala dimaknai secara mendalam. Apalagi saat bisa mengambil hikmah dalam peringatan satu tahun sekali itu.
Saya sependapat dengan yang dikatakan Pangeran Siahaan dalam blog Bedroom Dialectics. Bahwa, tempat terbaik untuk merayakannya adalah di pemakaman.
Mengapa demikian? Karena agar kita mengingat kematian. Suatu kejadian yang pasti bakal terjadi.
Saat kita telah mati, jasad kita akan lenyap. Tidak ada yang abadi.
Yang abadi hanyalah ide, gagasan. ataupun buah pikir. Maka dengan hidup yang tidak lama ini. Kita patut bertanya pada diri sendiri: seberapa banyak manfaat dari buah pikir kita yang telah diberikan.
Terakhir ada sebuah kutipan dari seorang filsuf Yunani yang bisa dianut bisa juga tidak.
“Yang paling beruntung adalah mereka yang tidak pernah dilahirkan. Yang kedua adalah yang mati muda. Yang tersial adalah mati dalam usia tua.”
(Soe Hok Gie, Catatan Seorang Demonstran)
Panjang umur pergerakan.
0 Komentar