Kaderisasi dan Organisasi PMII

Ilustrasi PMII

PMII sebagai organisasi mahasiswa mempunyai jumlah massa yang banyak. Massa tersebut tersebar mulai tingkatan rayon hingga pengurus besar, yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Sebagai metode pengelolaan sumber daya manusia (SDM), cara yang dilakukan melalui kaderisasi. Dan inilah kewajiban organisasi PMII yang harus dijalankan.

Kegiatan kaderisasi itu disesuaikan dengan jenjang dan kemampuan yang dimiliki kader PMII. Di dalam PMII ada tiga jenis kaderisasi, yakni Kaderisasi Formal, Kaderisasi non Formal, dan Kaderisasi Informal.

Contoh praktek kaderisasi yang sudah dijalankan selama ini ialah Kaderisasi Formal, yang terdiri dari: Mapaba, PKD, PKL, dan PKN.

Lebih lanjut terkait organisasi, struktural PMII hampir menjangkau semua kampus di Indonesia. Namun, kendalanya PMII masih sulit untuk melebarkan sayap di kampus-kampus umum-umum. Alasannya, dikarenakan identitas pesantren pada PMII masih melekat. 

Identitas pesantren akan lebih maksimal lagi saat PMII mencoba masuk ranah kampus yang berlatar belakang Islam. 

Karenanya, ini menjadi tantangan bagi PMII untuk menyesuaikan diri agar lebih diterima di kampus-kampus umum. Di sisi lain keberadaan PMII di kampus Islam harus diorganisir secara baik.

Secara kaderisasi, PMII masih kurang dalam mendistribusikan kadernya secara baik. Hal tersebut disebabkan pemetaan kader yang sesuai dengan minta dan bakat yang dimiliki.

Solusi yang bisa ditawarkan yakni membuat lembaga koprofesian mulai tinggalkan komisariat hingga PB.

Tulisan ini merupakan resume yang digunakan untuk memenuhi tugas selama mengikuti PKL PMII Blitar Raya