Sepak bola sebagai olahraga yang paling masyhur di jagat raya ibaratnya seperti komoditi panas. Sangat menggiurkan, sangat menarik, dan patut untuk dinantikan.
Dikait-kaitkan dengan berbagai topik, sepak bola juga masih nyambung. Sosial, ekonomi, budaya, apalagi politik, tentu lebih bisa nyambung lagi. Itu bukannya tanpa alasan.
Karena masyarakat yang menggemari olahraga ini jumlahnya sangat banyak, setiap liku-likunya pantas untuk disimak. Hasil pertandingan, isu transfer, bahkan hingga sisi lain pemain tak luput dari pantauan.
Alasan itulah kenapa saya menyukai olahraga yang dimainkan 22 orang di dalam lapangan itu. Saking senangnya, begadang saat tim idola bertanding sudah menjadi kebiasaan sejak kecil.
Kesibukan di esok hari bukan menjadi masalah. Yang menjadi masalah tatkala tidak bisa bangun di malam hari saat tim idola sedang bertanding. Hal ini saya yakin juga dialami penggemar bola yang lain.
Bahaya begadang yang sering digaungkan dokter seolah tak berarti. 2×45 menit lebih berarti daripada himbauan yang diberikan oleh dokter.
Namun yang menjadi miris adalah kekalahan tim idola yang akan menjadi mimpi buruk yang sangat sulit untuk hilang di ingatan. Mood belajar dan bekerja bakal menurun apabila tim idola mengalami kekalahan.
Saya yakin, Anda semua akan heran jika melihat kebiasaan penggemar sepak bola. Tapi itulah kenyataannya. Ya bagaimana lagi.
Sebagai orang yang tidak suka-suka amat sama sepak bola. Artinya, tidak sefanatik seperti penggemar yang rela begadang untuk nonton bola, Anda harus bersabar. Hargailah kesukaan penggemar sepak bola.
0 Komentar