Tentang Hari Buruh

foto : bmvkatedralbogor
Hari buruh merupakan momentum bagi seluruh pekerja di berbagai belahan dunia untuk mengekspresikan aspirasinya kepada khalayak ramai. Bukan hanya sekadar berkumpul dan membawa poster, mereka juga menjadikan pemerintah menjadi sasaran para buruh untuk bersuara.

Keriuhan buruh bertambah panas tatkala ditambah dengan pemberitaan media, sehingga membuat hari buruh internasional ini menjadi makanan empuk untuk bahan pemberitaan.

Sebagai masyarakat yang bukan berasal dari golongan pekerja, orang seperti saya tidak mempunyai euforia yang sama seperti para buruh. Peran yang saya miliki hanya menjadi seorang penikmat perayaan hari buruh dengan segala keriuhannya.

Sebagai masyarakat biasa yang bisa saya lakukan adalah hanya memberikan dukungan dari belakang kepada para buruh. Terkadang memang prihatin dengan keadaan yang diterima buruh saat ini. Melihat kesejahteraan buruh yang belum juga diterima dengan baik. Gaji yang diterima tidak sesuai dengan jerih payah yang telah dikeluarkan. Sementara tuntutan yang dibebankan perusahaan sangat besar.

Melihat kondisi tersebut, sangat prihatin rasanya dengan apa yang dirasakan para buruh. Kondisi itu diperparah dengan pengesahan UU Cipta Kerja yang telah disahkan oleh pemerintah. Sangat miris rasanya terhadap apa yang telah terjadi.

Selain itu, masih ada lagi tantangan yang harus dihadapi para buruh, yakni adanya pekerja asing yang datang ke Indonesia. Keberadaan pekerja asing mempunyai pengaruh terhadap ketersediaan pekerjaan bagi warga pribumi yang sangat membutuhkan lowongan pekerjaan.

Posting Komentar

0 Komentar