Minggu, 3 Januari 2021

1 bulan terakhir angkringan di Kota Blitar menjamur. Setelah cafe dengan konsep minimalis dan glamor bertebaran dimana-mana, saat ini giliran sebuah konsep warung kopi khas solo yang merajalela. 

Nuansa simple dan harga terjangkau membuat banyak orang yang tertarik untuk membuat tangkringan. Menu menu yang disajikan malahan lebih lengkap daripada cafe-cafe. Kalau urusan harga memang tidak bisa bohong. Angkringan tentu lebih murah.

Faktor itu juga yang mendorong masyarakat lebih tertarik untuk membuat angkringan. Di Kota Blitar saat ini di semua sudut terdapat angkringan. Namanya juga macam-macam. Ada yang bernama angkringan 9, angkringan pinggir jalan, hingga angkringan gobloh.

Menurut saya yang unik dari angkringan adalah gerobaknya. Dalam gerobak tersebut terdapat menu-menu khas desa. Sebut saja gorengan, usus, jeroan, dan nasi liwet. Hal-hal semacam itu lah yang tidak dapat kita temui di cafe-cafe.

Angkringan biasanya nya cahayanya redup. Lumrah lampu yang digunakan Watt nya juga kecil. Angkringan adalah solusi tempat nongkrong di kala pandemi, disaat kondisi ekonomi masyarakat masih belum membaik.


Posting Komentar

0 Komentar