Melihat sesuatu yang masih awam terkadang hanya membuat bingung. Entah itu wujudnya berupa visual maupun tulisan. Bagi kebanyakan orang konten tulisan dirasa lebih membosankan dibandingkan konten visual. Salah satunya adalah kumpulan cerpen dan sajak dalam buku "Dari Timur".
Tulisan-tulisan yang terkumpul dalam buku ini, sebenarnya sudah melalui proses seleksi yang cukup ketat. Penulis yang menuangkan tulisannya bukan sembarang orang. Tulisannya dipilih dari beberapa tulisan di acara "Makassar International Writers Festival".
Keinginan menerbitkan antologi penulis Indonesia Timursudah muncul sejak pertama kali Makassar International Writers Festival (MIWF) yang digelar pada tahun 2011. Keinginan itu terlontar bukan hanya ditengah rapat kurator, tapi juga di diskusi yang berlangsung selama festival, bahkan terus diusulkan berbagai kalangan setelah festival usai. Usulan ini biasanya meredup sejenak saat festival berakhir, namun menyala dan terlontar lagi begitu persiapan festival di tahun berikutnya dimulai.(halaman 5)
Terdapat sebelas penulis yang menyumbangkan tulisannya. Mereka menuangkannya dengan kekhasan yang mereka miliki. Tentu tidak meninggalkan budaya mereka. Semua penulis berasal dari Indonesia bagian timur. Hal ini menjadi sisi menarik bagi buku ini. Kita sebagai orang Indonesia bagian barat maupun tengah, akan merasakan atmosfer rasanya membaca buku yang ditulis orang yang berasal dari Indonesia bagian timur.
Selama ini kebanyakan buku yang beredar di pasaran ditulis oleh orang dari Indonesia bagian barat. Untungnya terdapat beberapa kosakata yang asing di telinga, diselipkan maknanya di bagian bawah. Sehingga kita tidak perlu susah-susah untuk mencari maknanya.
Saya pribadi harus membaca minimal dua kali untuk memahami isi dari tulisan cerpen maupun sajak. Dengan membaca buku "Dari Timur", kita menjadi sadar bahwa sastra Indonesia sangat kaya sekali. Bahasa daerah adalah pernak-pernik negara Indonesia. Yang tidak mungkin dilepaskan.
Contoh kalimat yang terdapat dalam buku : ditaburi pucuk daun pisang dan daun nangka sebagai simbol harapan. Piring-piring berisi sokko***
***Sokko : nasi ketan
Buku ini direkomendasikan untuk orang yang ingin melihat kekayaan sastra di Indonesia. Sebab terdapat beberapa kata yang tak lazim didengar oleh telinga. Tulisan-tulisan yang terdapat di dalamnya. Baik berupa cerpen maupun sajak, sangat menarik untuk dibaca.
Judul Buku : Dari Timur
Penulis : Amma Achmad, Cicilia Oday, Deasy Tirayoh, Dicky Senda, Emil Amir, Erni Aladjai, Faisal Oddang, Ibe S. Palogai, Irma Agryanti, Jamil Massa, Mario F. Lawi
Penerbit : Kompas Gramedia
Cetakan : Pertama, Juni 2017
ISBN : 97860203355368
0 Komentar