Awal bulan Maret 2020, atau tiga bulan yang lalu, publik digegerkan dengan kasus pertama COVID-19 di Indonesia. Dua warga Depok Jawa Barat terjangkit virus tersebut. Mereka tertular warga Jepang yang sempat berada di Indonesia. Sontak jagad dunia maya maupun nyata di negeri ini dilanda kepanikan.
Masker dan hand sanitizer mendadak menjadi perburuan masyarakat. Harganya melambung tinggi. Beruntung bagi yang mempunyai banyak uang, mereka mampu membeli walaupun harganya selangit. Pihak yang bermental licik sudi untuk menimbun masker. Tujuannya satu : untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
Di tengah gemuruh yang terjadi muncul sesosok pria paruh baya yang muncul di tengah pemberitaan media. Beliau adalah Terawan Agus Putranto. Laki-laki yang lebih dikenal sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia muncul ke permukaan. Setelah sebelumnya jarang tersorot media. Sudah barang tentu masalah wabah virus COVID-19 adalah bidang yang menjadi kewajibannya.
Beliau membuat pernyataan yang cukup fenomenal. Pernyataan tersebut masih saya ingat hingga sekarang adalah orang sehat tidak perlu memakai masker.
Mengutip dari wawancara dengan CNN "Kan dari WHO yang sakit aja yang pakai masker. Yang sehat ndak usah, karena kalau sehat makai masker percuma dia nanti megang-megang tetap bisa kena," ujar Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3).
Tidak hanya sekali saja beliau melontarkan pernyataan semacam itu. Publik dibuat lega disisi lain juga bingung dengan pernyataan orang nomor satu di Menteri Kesehatan. Kembali lagi kebingungan melanda hingga pelosok negeri.
Karena kondisi negara semakin mengkhawatirkan. Dengan adanya kasus orang yang positif semakin banyak ataupun kerja dari pak Terawan hanya membuat kegaduhan. Pemerintah akhirnya membentuk tim gugus tugas COVID-19 yang ditugaskan untuk mempercepat penanganan. Tim tersebut dibentuk beberapa Minggu setelah kasus pertama di Indonesia.
loading...
Setelah tim yang diketuai Doni Monardo mulai bekerja. Akhirnya muncul wajah-wajah baru yang menghiasi layar HP ataupun TV warga Indonesia. Mereka selalu memberi informasi update perkembangan wabah COVID-19. Baik itu berupa jumlah perkembangan korban hingga himbauan yang diberikan oleh pemerintah.Tetapi, publik kembali dibuat bingung. Lantas dimana keberadaan dan peran pak Terawan selaku Menteri Kesehatan. Ada pihak yang berpendapat bahwa beliau telah gagal mengemban tugas untuk menanggulangi penyebaran COVID-19 di Indonesia. Ada juga pihak yang lebih ekstrim dengan mendesak pak Terawan untuk mundur dari jabatannya.
Saya mencoba mencari informasi di internet mengenai keberadaannya. Saya tidak menemukan artikel yang benar-benar membuktikan keberadaan pria kelahiran Yogyakarta tersebut. Lagi-lagi media lebih memilih pemberitaan yang lebih banyak dikonsumsi publik. Terdapat media yang memberitakan beliau jarang muncul di media karena mempersiapkan alat kesehatan untuk penanganan COVID-19.
Yang jelas beliau adalah orang yang pernah dianggap sebagai pahlawan yang dinanti-nantikan pernyataannya. Beliau juga pernah menjadi buah bibir karena statement yang cukup kontroversial. Saya tidak tahu berapa banyak sanjungan dan makian yang ditujukan ke arah pak Terawan. Meskipun sekarang keberadaannya sudah tidak tersorot media seperti tiga bulan yang lalu.
Kerjanya belum genap setahun di kabinetnya pak Jokowi. Apakah beliau adalah menteri pertama yang terkena kebijakan reshuffle kabinet ? Apakah beliau adalah menteri yang akan mendapatkan rapor merah ? Menarik untuk dinantikan kiprahnya di kursi pemerintahan. Mengingat masih ada empat tahun perjalanan yang harus diselesaikan.
Semoga kesejahteraan rakyat tetap dijadikan perhatian utama. Panjang umur Republik Indonesia.
0 Komentar